Rabu, Juli 23, 2008

Berubah itu Menakutkan

Suatu kali DisainKaMI pernah di telepon oleh staff marketing suatu perusahaan provider besar Indonesia yang berwarna biru. "Tolong dong, kita mau pameran produk konten 3G. Saya pribadi kepinginnya bisa tampil baru, freshlook, modern,hi-tech, lepas dari apa yang pernah kita kerjakan sebelumnya. Kalau ada design kan nanti saya lebih enak membujuk management". Begitu bunyi telepon dari si-Mbak marketing.

Terlihat 'berbeda' di pameran/event kadang bisa menakutkan bagi beberapa perusahaan di industri conservative, seperti bank, insurance atau konstruksi/engineering. Pilihan untuk 'melarut' dan kompromi biasanya lebih bisa diterima oleh semua pihak sebagai philosophy populer. Lantas apa yang bisa dilakukan oleh si-Mbak Marketing tadi untuk bisa membujuk 'upper-management' mencoba sesuatu yang baru supaya booth-nya bisa menarik perhatian?

1. Dekati salah satu 'petinggi management' yang dianggap openminded. Sukur sukur kalau beliau juga ramah. Targetkan satu petinggi saja, semakin banyak semakin repot hehehe... Menangkan hatinya dengan ide baru anda yang segar itu. Terus mintalah beliau untuk juga membujuk grup 'papan-atas' lainnya.

2. Ambil sebuah langkah bayi. Mintalah untuk diberi keleluasaan berexperiment dengan event yang kecil dulu. Pilihlah event yang kecil dan yang kurang penting. Dokumentasikan kesuksesan dan kemajuan event itu dengan tolok ukur yang telah saya berikan diposting sebelumnya. Jadikan dokumentasi anda itu sebagai amunisi untuk 'menodong' management.

3. Jangan terapkan konsep lama yang membosankan. Buatlah konsep baru. Begitu juga ketika anda mempresentasikan dokumentasi event, jangan memulai dengan perbandingan. Apalagi dengan kata pembuka, "Ini yang biasanya kita lakukan, dan ini yang baru". Jangan. Lebih baik lakukan dengan sesuatu yang baru, "Ini yang kita lakukan!" secara bersemangat. Akan lebih afdol kalau seandainya yang baru itu memiliki 2 pilihan. Dan keduanya adalah tetap sesuatu yang baru! haha..!

4. Turun ke bawah. Mintalah salah satu executive untuk bisa meluangkan waktunya melihat jalannya pameran/event baru yang anda kerjakan itu. Biarkan beliau mendapatkan perspektifnya sendiri. Seeing is believing, bukan?

DisainKaMI juga pernah mendapat 'order' membuat design re-branding Bank International Indonesia - wealth management. Konsep dan philosophy nya sendiri sudah dibuat oleh biro iklan yang menangani. Jadi DisainKaMI cuman kebagian meng-create ambiance ballroom hotel dan panggungnya. Ini dia disainnya:









Lantas bagaimana dengan cerita tentang si-Mbak Marketing di awal cerita tadi? Tidak berhasil. Si-Mbak tersebut tidak berhasil menjalankan misinya. Entah dimana letak gagalnya. Ternyata 'berubah' itu cukup menakutkan ya?....

[+/-] Selengkapnya...

Stensil euy....!

Pernah tau stensil kan? Itu tuh, kalau di indonesia selalu di konotasikan dengan bacaan 'dewasa'. Biasanya terbuat dari kertas merang (:padalarang) yang seratnya kasar, kalau dibuat nulis pakai tinta selalu melobor hehehe...

Nah, ternyata ada juga artis-artis yang suka melukis diatas kertas stensil. Barusan saya gugling dan nemu website ini. Disitu disebutkan pameran yang berlangsung di sebuah galeri, Miscelanea Galeri nun jauh di Barcelona sono, sedang punya gawe mem-promote sebuah buku bernama Stencil History X sampai dengan 20 Juli 2008 lalu.

Yang menarik adalah cara mereka memamerkannya. Unik dan artistik. Ini dia contoh-contohnya: (all pictures credited to Miscelanea Galeri)









Di buku Stencil History X itu ada karya 40 artis dari banyak negara. Sayangnya tidak ada yang dari Indonesia :(

Untuk foto-foto lainnya bisa dilihat di flickr.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, Juli 22, 2008

TIP: 'Terpaksa-Ikut-Pameran'

Pernah seorang member milis marketing mem-post-kan keluhannya tentang mahalnya biaya yang harus dikeluarkan jika setiap kali TIP ('terpaksa-ikut-pameran') demi menjaga brand awareness. Barangkali tips dibawah ini bisa membantu, apakah ke'terpaksaan-ikut-pameran' itu berbuah hasil atau selayaknya stop-sampai-sini saja. Semoga bisa membantu...

Tips pameran kali ini saya terjemahkan dari Marc Goldberg, CME, Partner and Founder Marketech Inc., Westboro, MA. Sebuah perusahaan konsultan pelatihan dan pengukuran pameran dan event di Amerika.

Keberhasilan harus diukur

Peningkatan keberhasilan pameran/event dimulai dari pengukuran return on investment (ROI). Jangan biarkan keterbatasan waktu, dana atau pengetahuan tentang teknik pengukuran menghambat anda mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. Selain nantinya anda akan temukan suatu strategi untuk meningkatkan program acara, juga sekumpulan data yang bisa membantu anda mengembangkan program acara di iklim kompetitif sekarang ini.

Agar efektif, ROI anda harus terukur dengan:
1. Ukur dan pahamilah potensial pengunjung pameran/event
2. Identifikasikan kekuatan dan kelemahan dari program pameran/event anda.
3. Ukurlah peningkatan yang ada berbanding dengan objective/goals.
4. Tentukan tolok ukur nilai (benchmark) keberhasilan anda untuk menggambarkan perbandingan.
5. Pergunakan terus nilai ukuran standar tersebut secara konsisten dari event ke event dalam skala waktu.

[+/-] Selengkapnya...

Geneva Motor Show 2008

Nah, kalau ini adalah video tentang Geneva Motor Show 2008 yang berlangsung di bulan Maret lalu. Kira-kira gimana ya suasananya? Langsung aja kita intip. Yuk, mari....


[+/-] Selengkapnya...

BMW at the Bangkok Motor Show 2008

Ini dia salah satu exhibitor yang absen di Indonesian International Motor Show 2008 lalu. Ternyata BMW ikut berpameran di Bangkok, bahkan me-launch salah satu varian anyar SUV nya. Yuuk, kita intip mereka:



[+/-] Selengkapnya...

Jadi James Bond yuuk...


Banyak dari peserta pameran (exhibitor) yang ketika berpameran berusaha mengumpulkan data-data ataupun analisa tentang kompetitor. Anda pernah memergoki kompetitor anda sedang merekam video atau foto tentang booth anda? Ya, data-data 'intelijen' ini akan mereka kumpulkan dan pelajari untuk memenangkan kompetisi! Fiuh...

Mungkin sepatutnya anda juga melakukan hal serupa.

Akan tetapi seharusnya anda sudah melakukan 'contra-spionase' jauh hari sebelum event itu berlangsung. Petakan kompetisi dengan melihat Floorplan lay-out dari Event Organizer! Lihatlah di dalam peta tersebut siapa saja kompetitor yang berada di dalam hall yang sama dengan booth anda. Kalau anda bisa memetakan kompetitor tentu anda akan lebih mudah dalam men-develope strateg iklan-nya, kan?

Jika ada kompetitor anda yang absen tidak ikut event kali ini (anda tidak melihat daftarnya di dalam peta floorplan, wah ini Missing In Action), maka cobalah kembangkan pertanyaan, 'Why?'. Justru disinilah letak titik crusial kompetisi. Mungkin saja:

1. Kompetitor anda sedang mengalami masalah financial. Thx God, it's the perfect time for you to capitalize!

2. Mungkin saja Event pameran yang akan anda ikuti tersebut diperkirakan akan mengalami kemunduran or setback. Dan anda tidak menyadarinya! Segera lebarkan telinga dan cari tahu kenapa. Seperti iklan rokok, tanya kenapa....?

3. Mungkin kompetitor anda sedang merancang sebuah private event dan berancang-ancang merampok pelanggan anda! Who knows?

Jadi tidak ada salahnya kan bermain-main sebagai James Bond ketika anda merencanakan next event dengan melihat floorplan. Yuuk..., begini tips (nakal)-nya: lakukan anonymous call ke MIA kompetitor(kompetitor yang tidak ada di peta floorplan). Semakin banyak data yang anda dapat, semakin mudah anda mengolah strateginya.

So, tunggu apalagi... Jadilah James Bond di awal perencanaan event. Ketika nanti saat event berlangsung dan kompetitor anda menjadi agen-foto, anda bisa ikutan mejeng tertawa cerah sambil acungkan jari: peace...,ah!

Jadi teringat sama tetangga jepang saya yang suka bilang; business is war. Wah..., wah... Mendingan ngobrol sama anak saya yang setiap kali bingung ditanya, selalu menjawab: auk ah, gelap....

[+/-] Selengkapnya...

Senin, Juli 21, 2008

Mercedes-Benz di Pameran IAA 2007 Frankfurt, Germany

Kapan ya di Indonesia bisa seperti ini event-nya?



[+/-] Selengkapnya...

Memilih Lokasi booth pameran

Pesta akbar pameran automotive Indonesian International Motor Show 2008 baru saja selesai. Tentu banyak yang bisa anda dapatkan sebagai review untuk next event pameran anda. Salah satu yang cukup penting dalam perencanaan awal adalah memilih lokasi pameran. Walau pun event berikutnya masih satu tahun di depan, tidak ada salahnya bagi anda untuk mulai meminta informasi dari event organizer tentang lokasi pameran. Biasanya EventOrganizer telah memiliki draft layout pameran untuk event mereka berikutnya 1 tahun di depan. Sebagai pendaftar pertama, tentu anda akan mendapat keleluasaan untuk memilih lokasi pameran. Dan jangan lupa diskon earlybird biasanya cukup lumayan untuk menghemat budget. Jadi tunggu apalagi, segera booking untuk next event pameran.... hehehe.

Lantas hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi booth pameran? Sedikit panduan dibawah ini mungkin bisa membantu:

1. Traffic pattern.
Tandailah dalam peta layout pameran volume traffic pengunjung terbesar dari arah mana. Lakukan study kecil berdasar pengalaman event yang telah dilakukan. Bisa dipastikan, bahwa traffic pengunjung di tahun depan masih akan memiliki pola yang sama. Lanjutkan dengan menandai peta layout tersebut area-area lainnya, semisal lounge, restaurant, exit-door, restroom, dan lain-lainya. Juga jangan lupa beri marking dengan warna lain di peta layout anda, apabila diperkirakan terjadi problem hambatan terhadap traffic, semisal kolom gedung, loading dock door, area kosong hall yang tidak terpakai (empty dead space).

2. Competitor's booth.
Mungkin ada sebagian dari anda yang memperdebatkan, bahwa lokasi yang berdekatan atau malah side-by-side terhadap kompetitor kurang menguntungkan. Yang bisa disarankan: jadikan 'kedekatan' itu sebagai keuntungan. Kenapa? Karena inilah kesempatan anda untuk menunjukkan kelebihan produk anda terhadap kompetitor. Mungkin saja produk anda sedikit lebih mahal, akan tetapi lebih bisa dipercaya, kualitas yang lebih baik, waktu produksi yang lebih singkat, after sales service yang bisa dibanggakan, atau lain-lain hal. Saya yakin anda pasti punya daftar yang panjang tentang 'peta' kekuatan produk anda. Jadi siapa takut....?

3. High Identify.
Pilihlah lokasi booth yang bisa memberi keleluasaan pandangan. Tentu kita berharap bahwa booth anda bisa terlihat dari semua arah traffic pengunjung, bukan? Ada banyak pilihan yang bisa anda lakukan agar booth terlihat dari semua arah apabila lokasi booth anda strategis. Misalnya dengan menggantung signage atau logo pada canopi atau struktur yang tinggi. Ambil rujukan pada batasan tinggi ceiling convention hall, atau aturan yang diberlakukan oleh event organizer pada buku manual mereka. Biasanya beda lokasi memiliki beda aturan batasan ketinggian pula.

Nah, rasanya ketiga hal diatas cukup sebagai dasar untuk merencanakan next event anda. Lain kali saya akan coba untuk menulis yang lebih lengkap lagi.

Oh ya, di event Indonesian International Motor show 2008 ini, DisainKaMI kebetulan membantu 2 exhibitors secara tidak langsung karena melalui perantara agency. Yang pertama adalah AUDI. Jika anda sempat datang ke pameran dan memperhatikan booth AUDI, maka seperti inilah designnya:

AUDI booth di IIMS 2008

AUDI booth di IIMS 2008

DisainKaMI juga membantu salah satu agency mendeveloped konsep acara untuk booth Daihatsu di event itu. Sayang sekali bahwa design yang diajukan memang hanya untuk supporting konsep, jadi bukan untuk booth design nya. Konsep acara hiburannya sendiri cukup unik, yaitu dengan melakukan atraksi tarian sambil bergelantungan. Mungkin ini yang pertama kali dilakukan di Indonesia, walaupun ide aslinya mencontek dari barat. Nama atraksinya dikenal sebagai Legs on The Wall.

Proposed design for Daihatsu at IIMS 2008

Proposed design for Daihatsu at IIMS 2008

Bagi anda yang tidak sempat menyaksikan atraksi Legs on The Walls dibooth Daihatsu, seperti inilah videonya:



Legs on The Walls

[+/-] Selengkapnya...

Merchandising Techniques

Masih tentang tips berpameran dengan booth space kecil yang di indonesia rata-rata ukurannya 4x3 m2 atau space ukuran sedang 6x4 m2

Kadang-kadang saya merasa geli sendiri jika melihat ada booth ukuran kecil yang dijejali oleh begitu banyak display produk di dalamnya. Semua dindingnya dipenuhi oleh rak-rak display. Begitu juga mejanya. Yang lebih konyol lagi apabila akses pengunjung terhalang oleh meja-meja display, sehingga hanya bisa berdiri di garis batas booth bagian luar. Ini mau mindahin toko/showroom ke arena pameran atau memang hanya mau berjualan sebanyak-banyaknya sebagai 'tujuan' pamerannya?

Barangkali memang jumlah produk yang dimiliki sangat banyak sedangkan luas booth yang mampu disewa hanya kecil, sehingga ketika memutuskan produk apa saja yang akan didisplay menjadi kerepotan tersendiri. Semuanya penting dan harus didisplay........, wah runyam.

Mungkin ada baiknya jika kita bisa meminjam pola pikir retailer produk anda.
Apa itu?
Perlakukan pengunjung pameran anda sebagai 'window shoppers' dan booth pameran anda sebagai 'display window' perusahaan anda. Perusahaan lho, ya... bukan produk. Tentu beda. Aturlah dan disainlah booth anda semenarik mungkin. Usahakan agar pengunjung yang menghampiri booth anda bisa mendapatkan kesan comfort, ramah, useful information dan focus. Jadi pilihlah dengan bijak produk apa saja yang bisa 'diandalkan' untuk meng-grabbing attention pengunjung pameran. And keep the rest hidden somewhere.

Wah, rugi dong kalau hanya sedikit produk yang dipamerkan...., kan produk saya banyak dan semuanya menarik? Hehehe.... repot kalau tetap ngotot seperti ini. Lebih repot lagi buat designer pameran seperti saya yang ketiban pe-er mendisplay.

Barangkali 'sentilan-nakal' saya ini bisa merubah paradigma. Alih-alih mampir dan berinteraksi dengan anda, mungkin dibenak pikiran pengunjung (bisa jadi calon potential customer anda) akan berpikir seperti ini; 'Ah, di toko sana (retailer anda) produknya lebih banyak yang terpajang, jadi buat apa saya mampir dan membuang waktu saya disini?'. Bisa dibayangkan berapa banyak investasi yang anda hamburkan di event pameran seperti itu, kan?

Jadi biarkan tugas menjual sebanyak-banyaknya dipikul oleh retailer anda. Tujuan anda berpameran adalah untuk membangun brand awareness dan membagi informasi. Lakukanlah ini untuk agenda event pameran anda berikutnya: tentukan produk yang akan didisplay, pilihlah thema, ciptakan suasana, kembangkan gimmick yang menarik... dan fokuskan semuanya kepada 'goals'.

Selamat berpameran...

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, Juli 20, 2008

10 tips untuk membuat booth kecil pameran anda powerfull

Sepuluh tips dibawah ini mungkin bisa membantu anda menciptakan booth kecil yang menarik dan powerfull. Dikumpulkan dari berbagai sumber dan terbukti sangat membantu.

1. Gunakan Lampu. Hampir semua convention centers memiliki penerangan gedung yang bagus. Anda boleh-boleh saja mengharapkan penerangan booth kecil anda pada existing lampu gedung tanpa perlu menambah lampu di dalam area booth anda demi alasan dana. Atau jika anda memiliki dana, dan ingin menggunakannya secara bijaksana bisa juga dengan cara menggantung lampu spotlight tambahan di langit-langit gedung convention. Sedikit berhemat tanpa perlu memikirkan konstruksi penggantung lampu. Tetapi apakah ini efektif? Berdasar hasil riset di industry pameran, penerangan yang baik, bagus dan menarik dapat meningkatkan awareness kepada pameran anda sebesar 30% persen sampai 50% persen. Luar biasa, bukan? Jadi kenapa anda tidak memikirkan untuk menginvestasikan dana dengan meminta exhibition designer merancang booth anda dengan tata lampu/penerangan yang menarik.

2. Lakukan pendekatan 'Novel'; kembangkan sebuah thema untuk booth anda. Keluarlah dari pendekatan traditional, dan biarkan itu menjadi milik peserta pameran dengan luas area yang besar karena memang mereka bisa berharap 'real estate' mereka menjadi stand out.

3. Usahakan untuk mendisplay produk dan nama perusahaan di sudut yang terlihat oleh pengunjung.

4. Simple and uncluttered. Gunakan satu atau dua produk saja untuk di display.

5. 'Size' everything to fit the booth. Buat apa mendisplay mobil apabila anda hanya ingin menjual velg-rodanya saja, misalnya. Gunakan bantuan multimedia monitor (TV atau plasma), poster atau graphic yang menarik. Juga jangan gunakan meja counter besar bekas pameran yang lalu (misalnya) demi alasan hemat biaya. Anda tentu tak ingin staff anda terlihat seperti orang kerdil di balik meja besar itu, kan?

6. Gunakan visual yang berpengaruh kuat dengan memakai graphic poster besar. Akan tetapi tetaplah ingat, jangan gunakan images/gambar-gambar besar di poster itu. Sisipkan copytext/kata-kata yang sesuai proporsi ukurannya pada poster tersebut. Jangan terlalu berlebih ukurannya juga jangan terlalu kecil ukurannya karena akan menjadi sulit terbaca dan terlewatkan.

7. Tempatkan graphics dibatas mata pengunjung. Garis bawah graphic idealnya dibatas 90 centimeter. Jika terlalu rendah nantinya mungkin bisa terhalang oleh display produk anda.

8. Gunakan paduan warna yang menarik, eye catching sehingga bisa stand out di arena pameran yang ramai. Anda tentu bisa membedakan warna menarik dengan warna norak, bukan?..... Warna-warna netral akan membuat booth kecil anda 'melarut' dikeramaian.

9. Jadikan pameran anda full service, bukannya 'self-service'. Lho, kok...? Maksudnya apa? Menyebar flyers, brochures, product samples and give away di meja display dimana pengunjung bisa mencomot sambil berjalan lewat, sebenarnya menggagalkan tujuan anda mengikuti pameran. Ingat, tujuan anda berpameran adalah untuk berinteraksi dengan pengunjung. Sukur-sukur bisa memberikan informasi detail dan pengalaman (experiential marketing) tentang produk anda. Bagaimana dengan standguide/stand promotion girls yang biasanya berdiri dan tersenyum manis sambil berusaha membagikan flyers atau brochures sebanyak banyaknya kepada pengunjung yang lewat? Anda bisa buktikan sendiri dengan mengintip tempat sampah yang biasanya berada di pintu keluar convention center. Semoga flyers dan brochures produk anda tidak terselip disana, hehehe...

10. Jika memang dana terbatas akan tetapi memiliki rencana untuk mengikuti beberapa pameran, berinvestasilah dengan membeli modular system. Ada beberapa modular system yang bisa di kostumisasi bentuknya, atau diganti graphicsnya sehingga bisa memberi kesan bagus;' finished-look'. Meja info standar yang dibalut skerting kain sudah lewat era-nya, hehehe...

[+/-] Selengkapnya...